Minggu, 30 Oktober 2016

Tugas 2



KELOMPOK 1
KELAS 3PA15
Nama Kelompok :
-          Arum Fajar Ing Tyas              (11514692)
-          Fahdiah Auditawati               (13414771)
-          Indrian Fadillah                     (15514329)
-          Kartika Nindya DH                (15514786)
-          Monica Valencia                    (16514836)
-          Olivia Cesarria                       (18514343)
-          Rimon GH Siburian               (18511729)
Fungsi perencanaan
Nama perusahaan (konsep) : perusahaan makanan (luch box atau bento)
Tujuan perusahaan :
Memperoleh laba penghasilan
Mempermudah karyawan dengan kesibukan tinggi memperoleh makan siang yang sehat dan bervariasi
Menyediakan makanan sehat .
System :
Sitem pemesanan dengan cara online dan offline
Oline : melalui media social atau web
Offline : melalui outlet yang sudah tersedia
Dibuat system langganan ata member
Setiap hari pelanggan dapat memasan menu paket yang sdah di siapkan minimal 1 hari sebelum hari H
Makan siang pelanggan akan di antarkan oleh driver
Indicator keberhasilan
Keuntungan 30-50% dari modal
Pelanggan sama dengan atau lebih dari 100 orang di setiap cabang kota yang di buka

Fungsi pengorganisasian
Sumber daya yang di butuhkan
Sumber daya manusia
Sebagai sumber daya terpeting yan dibutuhkan di perusahaan , karena sumber daya manusia berfungsi menjalankan seluruh fungsi kegiatan perusahaan , mulai dari juru masak, driver, admin hingga tim manajemen.
Sumber daya modal
Sumber daya modal merupakan sumber daya dasar guna bisa berjalan lancarnya kegitan perusahaan.
Sumber daya material
Sumber daya material sebagai sarana atau fasilitas yang menunjang kegiatan perusahaan. Mencakup, tempat usaha, perlengkapan dan peralatan dan bahan baku.


Struktur organisasi
Owner : 7 orang
Berfungsi sebagai pemilik, pengawas dan pemilik  modal perusahaan .
Manager : 1 orang tiap kantor cabang
Berfungsi mengawasi segala hal yang berjalan diperusahaan , mulai dari system hingga pengawasan bahan baku.
Staff :
Staff juru masak
Jumlah : 4 orang per kantor cabang
Bertugas , menyiapkan makanan yang akan di distribusikan ke pelenggan dan bertanggung jawab atas ketersediaan bahan baku.
Staff admin :
Berjumlah 3 orang tiap kantor cabang
Bertanggung jawab atas pemesanan order daripelanggan baik secar offline atau online.
Staff driver
Berjumlah 5 orang per kantor cabang
Bertugas mendistribusikan pesanan kepada pelanggan atau pemesan lunchbox.
Proses seleksi dan rekrutmen
Kriteria :
Pendidikan minimal SMA/sederajat
Usia :
Minimal 18 tahun maksimal 25 tahun
Juru masak : maksimal 55 tahun
Berpengalaman minimal satu tahun di bidangnya
Admin menguasi ms.office  & media social
Driver memiliki sim C
Fungsi pengarahan dan implementasi
Briefing sebelum buka
Evaluasi setiap hari
Membuat statistic pendapatan/bulan.
Fungsi pengawasan dan pengendalian
Adanya penilian kinerja karyawan setiap akhir tahun
Quality control bahan makanan tiap hari
Dibuat SOP (standart operational) untuk setiap bidang di dalam perusahaaan.
Cek kendaraan untuk driver tiap bulan
Evaluasi keberhasilan target penjualan tiap akhir bulan

Minggu, 09 Oktober 2016

Psikologi Manajemen

Psikologi Manajemen



EMPOWERMENT


Nama Kelompok :
-          Arum Fajar Ing Tyas               (11514692)
-          Fahdiah Auditawati                (13414771)
-          Indrian Fadillah                      (15514329)
-          Kartika Nindya DH                (15514786)
-          Monica Valencia                     (16514836)
-          Olivia Cesarria                        (18514343)
-          Rimon GH Siburian                (18511729)
Kelas               : 3 PA 15




UNIVERSITAS GUNADARMA
PSIKOLOGI
2016


1.      Definisi Empowerment
Empowerment, merupakan istilah yang cukup populer dalam bidang manajemen khususnya manajemen Sumber Daya Manusia. Banyak penafsiran tentang empowerment. Dan salah satu penafsiran yang dikenal oleh sebagian besar dari kita adalah empowerment sebagai pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan. Apakah benar demikian? Marilah kita lihat pengertian yang benar tentang empowerment.

Definisi
Richard Carver, Managing Director dari Coverdale Organization mendefinisikan empowerment sebagai mendorong dan membolehkan seseorang untuk mengambil tanggung jawab secara pribadi untuk meningkatkan atau memperbaiki cara-cara menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kontribusi dalam pencapaian sasaran organisasi. Empowerment memerlukan penciptaan budaya yang mendorong pegawai dalam setiap tingkatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan membantu pegawai untuk percaya diri dan kemampuan untuk melakukan perubahan.
Selain pengertian yang telah disampaikan oleh Richard Carver, ada beberapa pengertian atau pemahaman lain tentang empowerment. Namun semua definisi yang ada secara prinsip memiliki kesamaan yaitu bahwa empowerment mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a.       Adanya pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab untuk membuat keputusan yang didukung oleh sumber daya yang memadai.
b.      Adanya kontrol atas pelimpahan kewenangan dari manajemen.
c.       Adanya penciptaan lingkungan agar pegawai dapat memanfaatkan kemampuan atau kompetensinya secara maksimum untuk mencapai sasaran organisasi
Empowerment yang juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti pemberdayaan adalah sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat utamanya Eropa. Untuk memahami konsep empowerment secara tepat dan jernih memerlukan upaya pemahaman latar belakang kontekstual yang melahirkannya.
Secara konseptual pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment) berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaaan), karena ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan niat mereka. Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan kontrol.
Pengertian ini mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai suatu yang tidak berubah atau tidak dapat dirubah.Kekuasaan senantiasa tercipta dan hadir dalam konteks relasi sosial antar manusia. Karena itu kekuasaan dan hubungan kekuasaan dapat berubah. Dengan pemahaman kekuasaan seperti itu, pemberdayaan  sebagai sebuah proses perubahan kemudian memiliki konsep yang bermakna.
Inilah Beberapa Definisi Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli
a.       Pemberdayaan menurut Suhendra (2006:74-75) adalah “suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis, secara sinergis mendorong keterlibatan semua potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan semua potensi”.
b.      Selanjutnya pemberdayaan menurut Ife (dalam Suhendra, 2006:77) adalah “meningkatkan kekuasaan atas mereka yang kurang beruntung (empowerment aims to increase the power of disadvantage)”.
c.       Sedangkan menurut Widjaja (2003:169) pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya.

2.      Kunci Efektif Empowermen
Empowerment memerlukan individu bertanggungjawab dalam menyiapkan keseluruhan tugas. Pekerja bertanggungjawab sepenuhnya dan accountable kepada tugasan atau kuasa yang telah diserahkan kepadanya. Dalam perkataan lain, empowerment menjurus kepada perluasan bidang kerja terutama dari sudut interaksi dan kebergantungan dengan pihak lain dalam organisasi (Besterfield, D.H, 2003).
Kunci Efektif Empowermen dalam Manajemen
Konsep pemberdayaan (empowerment), menurut Friedmann muncul karena adanya dua primise mayor, yaitu “kegagalan” dan “harapan”. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model pembangunan ekonomi dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan, sedangkan harapan muncul karena adanya alternatif-alternatif pembangunan yang memasukkan nilai-nilai demokrasi, persamaan gender, peran antara generasi dan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Dengan dasar pandangan demikian, maka pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada masyarakat, sehingga pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan dan pengamalan demokrasi.
Selanjutnya Friedmann dalam Prijono dan Pranaka (1996) menyatakan bahwa kekuatan aspek sosial ekonomi masyarakat menjadi akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu suatu rumah tangga yaitu informasi, pengetahuan dan ketrampilan, partisipasi dalam organisasi dan sumber-sumber keuangan, ada korelasi yang positif, bila ekonomi rumah tangga tersebut meningkatk aksesnya pada dasar-dasar produksi maka akan meningkat pula tujuan yang dicapai peningkatan akses rumah tangga terhadap dasar-dasar kekayaan produktif mereka.

Sumber
bina potensia Indonesia. www.binapotensiaindonesia.comDiakses pada jam 08.59 hari jum’at 7 oktober 2016.
http://www.materibelajar.id/2015/12/inilah-beberapa-definisi-pemberdayaan.html